Travel Writing Asik ke Ragunan

 





Hari Minggu kemarin aku dan adik kembarku mengikuti sesi Travel Writing kelas Pramuda Forum Lingkar Pena Bekasi. Travel Writing ini adalah rangkaian terakhir dari materi kelas menulis yang kami ikuti. Aku dan adikku adalah angkatan Pramuda 18. 

Travel Writing kali ini kami akan mengunjungi Kebun Binatang Ragunan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tapi dengan melewati rute yang tidak biasa. 

Kami akan naik angkutan umum menuju lokasi. Hah? beneran naik angkot? Bukan angkot juga sih, pokoknya angkutan umum.


Kami janjian di stasiun Bekasi jam 6.30. Aku dan adikku ditemani umiku berangkat dari rumah jam 6.15 ke stasiun Tambun, nanti akan turun di stasiun Bekasi bertemu dengan yang lain. 

Tapi pas kami tiba baru ada Kak Yoga dan Kak Budi. Tak lama kemudian muncul Kak Dini dan Kak Yanti. Kak Dini ini ketua FLP Bekasi periode saat ini. 

Menuju Lokasi 

Karena menunggu Kak Baim kelamaan akhirnya kami memutuskan untuk langsung berangkat. Dari Bekasi kami turun di stasiun Sudirman. Lalu berjalan yang katanya sedikit dekat padahal lumayan jauh sih melewati JPO ke halte Transjakarta, kami berencana naik busway ke Ragunan. Untungnya pas CFD jadi suasananya ramai, banyak pedagang, dan kami jajan batagor dulu tadi. Hehe ...

Menunggu agak lama di halte busway Dukuh Atas ini. Sampai Kak Baim tiba, kita belum berangkat juga. Busway yang ditunggu tak kunjung datang. 

Suasana CFD di Sudirman 

Oiya, ada yang tak biasa di JPO Dukuh Atas ini, loh. Ada food court sepanjang koridornya. Teman-teman bisa jajan dulu sebelum sampai di haltenya. Tapi jangan kaget sama harganya ya. Kayak umi aku yang terkaget-kaget karena beli gorengan dihargai hingga 40 ribu padahal cuma beberapa pcs. 

Oiya lagi, di halte Dukuh Atas manteman berkesempatan mendapatkan Sprite gratis hanya dengan scan barcode yang ada di booth. Jika beruntung manteman akan dapat lebih dari satu, tapi ada juga yang ga dapat sama sekali. Hehe ...


Busway Dukuh Atas - Ragunan 

Karena menunggu busway yang tak kunjung datang, akhirnya Kak Dini menyarankan untuk kembali lagi ke bawah. Naik busway dari halte satunya lagi. Rute Ragunan via Kuningan katanya lebih cepat.

Dan benar saja ketika kami sampai, bisnya sudah ada dan kosong. Ada insiden sedikit waktu bis akan berangkat. Umi menumpahkan sedikit minuman di dalam bis, sopir pun memberitahu agar tidak makan dan minum di dalam bis karena akan menyebabkan celaka orang lain, apalagi air yang tumpah akan menjadi penyebab orang terpleset jika tidak hati-hati. Dan itu akan membuat pak sopir kena tegur nanti. Maafkan umi aku ya pak, lain kali kami akan lebih berhati-hati. 

Suasana hari itu panas cetar, niat hati mau melihat pemandangan saat jalan, gataunya aku malah ketiduran. 

Tiba di Ragunan sudah masuk waktu zuhur, dan panasnya masih membara, wkwkkk. Rasanya ga kuat lagi berjalan, mau langsung sampe di tanah lapang bawah di pohon rindang trus rebahan, deh. 

Ngobrol santai di Ragunan 


Burung Hitam Putih, si Pelikan

Sambil cari tempat yang cocok buat rebahan, eh, ngobrol-ngobrol nanti, kami melihat-lihat aneka binatang yang ada di Ragunan. Kami disambut oleh puluhan burung pelikan yang cantik-cantik. 

Burung Pelikan

Burung ini mempunyai corak sayap hitam putih dengan paruh panjang dan berkantung. Ternyata itu gunanya untuk mengambil ikan di dalam air. Gerakan cukup smooth tapi Pelikan mampu mendapatkan ikannya, loh. 

Sebelum lanjut melihat banyak binatang lain, kami memutuskan untuk rehat sejenak menyantap perbekalan yang dibawa, sambil menunggu azan Zuhur. 

Umiku sangat prepare, ia membawa bekal yang lengkap dan bisa dimakan oleh kami semua. Nasi putih, ayam goreng, dan rujak kangkung. Itu loh kangkung rebus dan touge yang disiram bumbu pedas rasa kencur dan terasi. Sungguh ini enak banget, loh. 

Travel Writing is Fun

Setelah makan siang kami salat Zuhur. Lantas berkumpul kembali untuk mendengarkan materi terakhir. Manteman, tau ga siapa pematerinya? Yupp, betul sekali! Pemateri Travel Writing itu umi aku, Zya Verani. Ternyata hobinya jalan-jalan dan jajan membawanya menjadi penulis review yang cukup dikenal. 

Umi membawakan materi Travel Writing is Fun dengan ringan dan santai. Menulis review itu tidak susah, yang terpenting kita tahu apa yang akan ditulis, dan sudah mengenal tempat yang akan diulas. 

Mitos Travel Writing

Umi Zya mengatakan bahwa travel writing itu tidak harus selalu me-review tempat wisata, tidak harus ke tempat yang jauh. Itu hanya mitos gaes. 

Menurut umi Zya, kita mendatangi tempat/kawasan unik tapi tidak menarik menurut orang lain. Angkat tempat itu dengan mengemas tulisan semenarik mungkin sehingga orang mau mendatanginya karena tertarik Setelah membaca tulisan kita. 

Element of Travel Writing 

Bagaimana mengemas tulisan yang menarik? 

Kan lumayan susah bagi kita yang pemula ya manteman? Apalagi langsung diminta menulis review sebuah perjalanan dan tempat. 

Dari mana harus mulai, apa saja yang akan ditulis, takut ga bagus tulisannya, dan banyak lagi yang bikin kita maju mundur untuk mulai menulis. 


Dalam menulis review, baik perjalanan, tempat dan makanan tentu ada aspek-aspek yang harus diperhatikan. 

Ada tiga aspek utama yang menjadi pegangan, yakni : 

So what moments

Momen apa, kejadian apa, apa yang membuat tempat itu menjadi paling berkesan bagi teman-teman. Tuliskanlah. 

Element of Surprise

Selain momen berkesan, apakah ada sesuatu yang mengejutkan di sana? Sesuatu yang unik yang tidak ada di tempat lain. 

What make it specials? 

Tuliskan sesuatu yang membuat tempat itu berbeda dan menjadi daya tarik. Menjadi magnet untuk orang datang berkunjung. 

Sesi materi diakhiri dengan sebuah tugas review. Tapi sedikit berbeda, kami tidak menulis review melainkan harus membuat video perjalanan, tentu saja lengkap dengan narasinya. 

Harus segera dieksekusi nih, mumpung masih semangat kan. Doakan ya manteman soga bagus hasilnya. 

Aneka Binatang di Ragunan 

Setelah selesai sesi tanya jawab, kami dipersilakan melihat-lihat sekitar. Tentu saja aku dan adikku antusias sekali. Kami memang ingin meng-eksplor kebun binatang ini. 

Aku sudah lupa kapan kali terkahir datang ke Ragunan, mungkin waktu masih TK. Tapi sepertinya tidak banyak yang berubah. 

Setelah sebelumnya kami melihat Pelikan, kami masih mau mengamati burung, jadi lanjut lagi melihat aneka burung. Banyak sekali jenis burungnya dan cantik-cantik. Ada juga orang utan dan harimau yang tetanggaan.



Setelah puas berkeliling kami memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang kami sempatkan berfoto bersama. 

Travel Writing yang menyenangkan meskipun awalnya berasa capek. Tapi haha hihi bersama sedikit mengurangi capek kok. Terima kasih FLP Bekasi. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudik Terasik di Akhir 2022